Fenomena Saraf Cermin: Bagaimana Otak Kita Memantulkan Emosi Orang Lain?

Saraf Cermin

Pernahkah Anda merasa sedih saat melihat seseorang menangis, atau tertawa tanpa sadar ketika melihat orang lain tertawa? Fenomena ini berkaitan dengan saraf cermin (mirror neurons), bagian dari sistem otak yang bertanggung jawab untuk meniru dan memahami emosi serta tindakan orang lain. Mekanisme ini tidak hanya membantu kita berempati, tetapi juga berperan penting dalam interaksi sosial dan pembelajaran.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana saraf cermin bekerja, bagaimana mereka memengaruhi emosi, serta implikasi fenomena ini dalam kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Saraf Cermin?

Saraf cermin pertama kali ditemukan pada tahun 1990-an oleh sekelompok ilmuwan Italia yang dipimpin oleh Giacomo Rizzolatti. Mereka menemukan bahwa ketika seekor monyet melihat monyet lain melakukan suatu tindakan, bagian otak yang bertanggung jawab atas tindakan tersebut juga aktif meskipun monyet pertama tidak melakukan tindakan itu secara langsung.

Temuan ini menunjukkan bahwa otak memiliki mekanisme yang memungkinkan kita “mencerminkan” tindakan dan perasaan orang lain. Saraf cermin ditemukan di beberapa bagian otak manusia, terutama di korteks premotor dan lobus parietal inferior.

Bagaimana Saraf Cermin Memengaruhi Emosi?

Saraf cermin tidak hanya terkait dengan meniru gerakan, tetapi juga dengan pemrosesan emosi. Ketika kita melihat seseorang menampilkan ekspresi wajah tertentu, saraf cermin kita akan menirukan sinyal tersebut di otak, memungkinkan kita untuk “merasakan” emosi yang sama.

Sebagai contoh:

  • Jika Anda melihat seseorang tersenyum, otak Anda secara otomatis mengaktifkan bagian yang sama yang digunakan saat Anda tersenyum. Ini menciptakan perasaan bahagia.
  • Jika Anda melihat seseorang menangis, otak Anda akan merespons dengan mengaktifkan bagian yang terkait dengan kesedihan, sehingga Anda dapat merasakan empati.

Proses ini membantu kita dalam membaca emosi orang lain dan menyesuaikan reaksi kita dalam interaksi sosial.

Peran Saraf Cermin dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Meningkatkan Empati

Saraf cermin memungkinkan kita memahami dan berbagi perasaan dengan orang lain. Ini sangat penting dalam membangun hubungan yang kuat, baik dalam keluarga, pertemanan, maupun lingkungan kerja.

2. Meniru Perilaku

Anak-anak belajar banyak hal dengan meniru orang dewasa, mulai dari cara berbicara hingga ekspresi emosional. Saraf cermin memungkinkan mereka menyerap informasi secara langsung tanpa perlu instruksi verbal.

3. Penting dalam Komunikasi Nonverbal

Sebagian besar komunikasi kita bersifat nonverbal. Saat berbicara dengan seseorang, kita tidak hanya mendengarkan kata-katanya tetapi juga membaca bahasa tubuh dan ekspresi wajah mereka. Saraf cermin membantu kita merespons dengan cara yang sesuai.

4. Efek dalam Dunia Digital

Dalam era media sosial, ekspresi emosi juga dapat dipicu melalui layar. Menonton video seseorang yang bahagia atau sedih dapat memicu reaksi emosional serupa dalam diri kita, meskipun interaksinya tidak terjadi secara langsung.

Implikasi Ilmiah dan Medis dari Saraf Cermin

1. Hubungannya dengan Gangguan Spektrum Autisme (GSA)

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa individu dengan autisme memiliki aktivitas saraf cermin yang lebih rendah. Hal ini dapat menjelaskan mengapa mereka kesulitan memahami ekspresi emosi dan berinteraksi secara sosial.

2. Relevansi dalam Terapi Psikologis

Pemahaman tentang saraf cermin digunakan dalam berbagai terapi, termasuk terapi kognitif-perilaku (CBT) dan terapi empati untuk membantu orang dengan gangguan sosial dan emosional.

3. Potensi dalam Pengobatan Stroke

Dalam rehabilitasi stroke, penggunaan cermin untuk mencerminkan gerakan tubuh yang sehat dapat merangsang aktivitas saraf cermin, membantu pemulihan pasien yang mengalami kehilangan fungsi motorik.

Bagaimana Memanfaatkan Saraf Cermin untuk Kehidupan yang Lebih Baik?

Mengetahui bagaimana saraf cermin bekerja dapat membantu kita meningkatkan hubungan sosial dan kesejahteraan emosional. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:

  1. Bersikap Positif – Karena emosi menular, berinteraksi dengan orang yang bahagia dan optimis dapat meningkatkan suasana hati Anda.
  2. Latihan Empati – Berusaha memahami perspektif orang lain dan merasakan apa yang mereka rasakan dapat memperkuat ikatan sosial.
  3. Menghindari Lingkungan Negatif – Jika dikelilingi oleh orang-orang yang sering stres atau marah, Anda juga bisa ikut merasakan emosi tersebut.
  4. Meningkatkan Interaksi Tatap Muka – Komunikasi langsung lebih efektif dalam mengaktifkan saraf cermin dibandingkan komunikasi melalui teks atau media sosial.

Kesimpulan

Saraf cermin adalah komponen penting dalam otak kita yang memungkinkan kita memahami, meniru, dan merasakan emosi orang lain. Mereka membantu kita dalam pembelajaran, komunikasi sosial, dan penguatan empati.

Dalam dunia yang semakin digital dan terhubung, memahami cara kerja saraf cermin dapat membantu kita lebih sadar akan dampak interaksi sosial terhadap kesejahteraan emosional kita. Dengan menerapkan pemahaman ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Baca juga : Peran Nutrisi dalam Mencegah Penurunan Kognitif pada Lansia

Peran Nutrisi dalam Mencegah Penurunan Kognitif pada Lansia

 

Peran Nutrisi dalam Mencegah Penurunan Kognitif pada Lansia

Seiring bertambahnya usia, fungsi kognitif seseorang dapat mengalami penurunan yang berujung pada kondisi seperti demensia dan penyakit Alzheimer. Meskipun penuaan adalah proses alami, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan otak, salah satunya adalah nutrisi. Penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan yang sehat dapat membantu mempertahankan fungsi otak yang optimal dan mengurangi risiko penurunan kognitif pada lansia. Artikel ini akan membahas peran penting nutrisi dalam menjaga kesehatan kognitif serta jenis-jenis makanan yang dapat mendukung fungsi otak.

Pentingnya Nutrisi bagi Kesehatan Otak

Otak adalah organ yang membutuhkan energi dan nutrisi yang tepat untuk berfungsi dengan baik. Kekurangan nutrisi tertentu dapat menyebabkan stres oksidatif, peradangan, dan kerusakan sel saraf yang berdampak pada kemampuan kognitif seseorang. Sebaliknya, asupan nutrisi yang cukup dapat meningkatkan plastisitas otak, memperbaiki komunikasi antar sel saraf, dan membantu mencegah penyakit neurodegeneratif.

Nutrisi yang Berperan dalam Mencegah Penurunan Kognitif

Berbagai nutrisi memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan otak dan mencegah penurunan kognitif, di antaranya:

1. Asam Lemak Omega-3

Asam lemak omega-3, terutama yang ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna, memiliki manfaat besar bagi kesehatan otak. Omega-3 membantu membangun membran sel otak dan meningkatkan komunikasi antar sel saraf. Selain itu, senyawa ini memiliki sifat antiinflamasi yang dapat melindungi otak dari penuaan dini dan penyakit neurodegeneratif.

2. Antioksidan

Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada sel otak, yang berkontribusi pada penurunan kognitif. Antioksidan, seperti vitamin C, vitamin E, dan flavonoid yang terdapat dalam buah-buahan dan sayuran berwarna-warni, berfungsi untuk melawan stres oksidatif dan memperlambat proses penuaan otak.

3. Vitamin B Kompleks

Vitamin B, terutama B6, B9 (asam folat), dan B12, memiliki peran penting dalam metabolisme homosistein, suatu senyawa yang jika berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif. Sumber vitamin B yang baik meliputi sayuran hijau, daging tanpa lemak, telur, dan produk susu.

4. Polifenol

Polifenol adalah senyawa yang ditemukan dalam teh hijau, anggur merah, cokelat hitam, dan buah beri. Senyawa ini memiliki efek neuroprotektif yang membantu meningkatkan fungsi otak dan mengurangi risiko penyakit Alzheimer.

5. Magnesium

Magnesium membantu meningkatkan plastisitas sinapsis dan memperbaiki fungsi memori. Sumber makanan yang kaya magnesium meliputi kacang-kacangan, biji-bijian, bayam, dan alpukat.

6. Serat dan Probiotik

Usus memiliki hubungan erat dengan otak melalui apa yang disebut “gut-brain axis.” Serat dan probiotik membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang berdampak positif pada fungsi otak. Makanan kaya serat seperti gandum utuh dan makanan fermentasi seperti yogurt dan kimchi dapat meningkatkan kesehatan usus dan, secara tidak langsung, kesehatan otak.

Pola Makan yang Mendukung Kesehatan Kognitif

Selain memperhatikan asupan nutrisi, pola makan secara keseluruhan juga berperan dalam menjaga kesehatan otak. Berikut adalah beberapa pola makan yang direkomendasikan untuk mendukung fungsi kognitif:

1. Pola Makan Mediterania

Dikenal sebagai salah satu pola makan paling sehat, pola makan Mediterania menekankan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, ikan, minyak zaitun, serta kacang-kacangan. Studi menunjukkan bahwa pola makan ini dapat membantu mengurangi risiko demensia dan meningkatkan kesehatan otak secara keseluruhan.

2. Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

Diet DASH, yang bertujuan untuk menurunkan tekanan darah, juga memiliki manfaat bagi kesehatan otak. Diet ini kaya akan sayuran, buah-buahan, produk susu rendah lemak, dan membatasi konsumsi garam, gula, serta lemak jenuh.

3. MIND Diet

Dikembangkan sebagai kombinasi dari pola makan Mediterania dan DASH, MIND diet (Mediterranean-DASH Diet Intervention for Neurodegenerative Delay) dirancang khusus untuk menjaga kesehatan otak. Diet ini menekankan konsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan, dan minyak zaitun serta membatasi makanan yang dapat merusak kesehatan otak seperti makanan olahan dan lemak trans.

Kebiasaan Sehat Lainnya untuk Mendukung Fungsi Otak

Selain pola makan sehat, ada beberapa kebiasaan lain yang dapat membantu menjaga kesehatan otak dan mencegah penurunan kognitif:

  • Aktivitas Fisik: Olahraga teratur, seperti berjalan kaki atau yoga, dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan merangsang pertumbuhan sel saraf baru.
  • Tidur yang Cukup: Tidur yang berkualitas membantu proses regenerasi otak dan mengurangi risiko gangguan kognitif.
  • Stimulasi Mental: Bermain teka-teki, membaca, dan belajar hal baru dapat membantu menjaga fungsi otak tetap tajam.
  • Sosialisasi: Interaksi sosial yang aktif dapat mengurangi risiko depresi dan stres yang berdampak negatif pada fungsi kognitif.

Kesimpulan

Nutrisi memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan otak dan mencegah penurunan kognitif pada lansia. Asupan yang seimbang dari omega-3, antioksidan, vitamin B kompleks, polifenol, magnesium, serta serat dan probiotik dapat membantu menjaga fungsi otak tetap optimal. Mengadopsi pola makan sehat seperti Mediterania, DASH, atau MIND diet, serta menerapkan gaya hidup sehat, dapat secara signifikan mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif dan meningkatkan kualitas hidup di usia lanjut.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip nutrisi yang tepat, kita dapat membantu lansia mempertahankan kemampuan kognitif mereka dan menikmati kehidupan yang lebih sehat dan bermanfaat.

Baca juga : 8 Tanda Kemungkinan Kerusakan Saraf

8 Tanda Kemungkinan Kerusakan Saraf

Saraf anda memainkan beberapa peran penting dalam tubuh Anda. Selain fakta sederhana bahwa mereka memungkinkan Anda merasakan sensasi ketika Anda menyentuh sesuatu, saraf Anda juga membantu gerakan otot dan fungsi organ internal. Tidak hanya itu, saraf Anda bahkan membantu pertahanan diri karena memungkinkan Anda merasakan sakit. Namun jika saraf menjadi rusak, mereka tidak lagi dapat menjalankan peran penting ini dengan baik.

Kerusakan saraf dapat disebabkan oleh berbagai hal. Penyebab paling umum dari kerusakan saraf adalah diabetes. Penyebab umum lain dari kerusakan saraf adalah cacat anatomi yang diturunkan. Kemungkinan penyebab kerusakan saraf lainnya termasuk: gerakan berulang, penyakit Lyme, trauma mendadak, penuaan, kekurangan vitamin, paparan racun, infeksi, dan gangguan autoimun. Dalam beberapa kasus, mungkin tidak ada penyebab kerusakan saraf yang diketahui.

Beberapa kasus kerusakan saraf merespon dengan baik terhadap pengobatan jika diketahui lebih awal. Sebagian besar kasus kerusakan saraf cenderung berkembang lambat, artinya ada kemungkinan lebih baik untuk membatasi kerusakan jika diketahui lebih awal. Namun, kunci untuk mengetahui kerusakan saraf sejak dini adalah mengetahui apa yang harus dicari. Oleh karena itu, berikut adalah 8 tanda kemungkinan kerusakan saraf yang memerlukan kunjungan ke dokter atau ahli saraf setempat:

1. Mati Rasa, Kesemutan, Terbakar


Meskipun secara teknis ini adalah tiga sensasi, semuanya terkait erat dan dianggap sebagai satu gejala. Meskipun kita semua mengalami mati rasa, kesemutan, atau terbakar ketika anggota tubuh kita “tertidur”, ini biasanya merupakan sensasi sementara. Ketika sensasi ini berkepanjangan, ini bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang lebih terjadi.

2. Berkeringat Terlalu Banyak Atau Terlalu Sedikit

Sebagian besar dari kita berkeringat dari waktu ke waktu selama aktivitas fisik atau ketika suhu naik. Namun, jika Anda tiba-tiba berkeringat saat tidak melakukan apa-apa dan/atau saat cuaca tidak panas, maka ini bisa mengindikasikan kemungkinan kerusakan saraf. Pada saat yang sama, tidak berkeringat selama aktivitas fisik atau periode cuaca panas juga bisa menunjukkan kemungkinan kerusakan saraf.

3. Kesulitan Menggerakkan Bagian Tubuh

Ketika bagian tubuh tertentu tiba-tiba sulit atau tidak bisa digerakkan, ini bisa berarti ada kerusakan saraf motorik. Kelemahan atau kelumpuhan juga bisa menjadi tanda stroke, jadi Anda pasti ingin segera mencari pertolongan medis.

4. Kecanggungan

Kita semua memiliki saat-saat canggung, dan beberapa dari kita lebih canggung daripada yang lain. Tapi, jika Anda tiba-tiba merasa lebih canggung dari biasanya, ini bisa mengindikasikan kemungkinan kerusakan saraf. Tersandung dan jatuh adalah dua perilaku kikuk umum yang terkait dengan kemungkinan kerusakan saraf.

5. Sakit Kepala Yang Singkat Dan Intens

Ada banyak jenis sakit kepala yang semuanya memiliki penyebab yang berbeda. Salah satu jenis sakit kepala digambarkan sebagai sakit kepala yang tiba-tiba dan intens yang terasa seperti sengatan listrik dan hanya berlangsung beberapa menit. Jenis sakit kepala ini sering dikaitkan dengan kondisi yang disebut neuralgia oksipital, di mana saraf di leher terjepit.

6. Menembak Rasa Sakit Di Satu Kaki

Nyeri yang berasal dari punggung bawah, kemudian menjalar ke bagian belakang satu kaki dikenal sebagai linu panggul. Sciatica terjadi ketika saraf sciatic menjadi terkompresi oleh herniated disc. Hal ini juga dapat terjadi sebagai akibat dari diabetes.

7. Terus-Menerus Berlari Ke Kamar Mandi

Jika Anda tiba-tiba merasa perlu sering buang air kecil dan/atau tidak bisa ke kamar mandi, maka ini bisa mengindikasikan kemungkinan kerusakan saraf. Orang dengan diabetes atau yang telah melahirkan anak pervaginam berada pada peningkatan risiko untuk jenis kerusakan saraf.

8. Cedera Karena Indra Tumpul

Seperti disebutkan di atas, saraf Anda memungkinkan Anda merasakan sakit sebagai cara untuk mencegah atau membatasi cedera. Namun, ketika saraf menjadi rusak, Anda mungkin tidak dapat bereaksi dengan cepat karena tubuh Anda tidak memproses ancaman tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan luka bakar, luka, atau cedera lain yang terjadi ketika saraf Anda gagal memberi tahu otak Anda bahwa suatu permukaan berbahaya.

Baca Juga Artikel Ini : Menemukan Tanda Peringatan Kerusakan Saraf

Menemukan Tanda Peringatan Kerusakan Saraf

Menemukan Tanda Peringatan Kerusakan Saraf

Kerusakan saraf umumnya dianggap sebagai komplikasi diabetes, tetapi juga dapat terjadi setelah cedera. Kerusakan saraf juga dikenal sebagai neuropati perifer. Saraf yang paling mungkin rusak cenderung berada di lengan, kaki, dan tangan Anda, meskipun bagian tubuh lain mungkin juga terpengaruh.

Saat Anda terluka atau menjalani operasi, saraf tidak lagi mendapatkan sinyal dari otak Anda untuk mengirimkan sensasi. Terkadang, saraf yang hanya rusak sebagian bisa sembuh sendiri. Dr. Jonathan Shults menawarkan panduan ini untuk membantu Anda mengenali tanda-tanda peringatan kerusakan saraf dan langkah selanjutnya yang harus Anda ambil.

Bagaimana kerusakan saraf terjadi

Kerusakan saraf dapat terjadi setelah cedera apa pun, dengan hasil yang sering dikaitkan dengan tingkat keparahan cedera. Cedera ringan dapat menyebabkan beberapa kerusakan saraf, tetapi tubuh Anda mencoba untuk menyembuhkan dirinya sendiri bila memungkinkan. Namun, cedera yang lebih serius dapat menyebabkan kerusakan saraf parah yang seringkali membutuhkan perbaikan saraf .

Saraf terdiri dari serat, yang juga disebut akson. Serat ini ditutupi dengan jaringan yang bertindak sebagai jenis isolasi. Terkadang, setelah cedera, hanya serat yang rusak. Dalam skenario yang lebih serius, baik serat dan jaringan rusak. Dalam beberapa kasus, saraf benar-benar terputus.

Tanda-tanda kerusakan saraf

Tanpa saraf yang berfungsi dengan baik, Anda mungkin mengalami sensasi yang tidak nyaman atau bahkan menyakitkan. Ini terjadi karena saraf tidak mampu membawa sinyal yang benar dari otak ke sumsum tulang belakang. Tanda-tanda kerusakan saraf adalah sebagai berikut:

  • Mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki
  • Merasa seperti mengenakan sarung tangan atau kaus kaki yang ketat
  • Kelemahan otot, terutama di lengan atau kaki Anda
  • Secara teratur menjatuhkan benda yang Anda pegang
  • Rasa sakit yang tajam di tangan, lengan, kaki, atau kaki Anda
  • Sensasi mendengung yang terasa seperti sengatan listrik ringan

Kerusakan saraf cenderung lebih parah pada bagian tubuh yang cedera. Misalnya, jika Anda melukai lengan atau bahu, Anda mungkin memiliki lebih banyak gejala di lengan dan tangan daripada di kaki Anda.

Memperbaiki kerusakan saraf

Memperbaiki kerusakan saraf

Saraf yang rusak terkadang dapat diperbaiki, terutama jika ditangani dengan cepat setelah cedera. Oleh karena itu, penting untuk menghubungi kami setelah cedera serius atau saat Anda pertama kali melihat tanda-tanda kerusakan saraf. Ini adalah situasi di mana Anda tidak ingin menunggu terlalu lama karena terkadang kegelisahan mencapai titik yang tidak dapat diperbaiki.

Dr. Shults dapat memperbaiki saraf, baik Anda sudah mengetahui gejalanya sejak dini atau belum. Dia mengeksplorasi saraf yang rusak dan menghilangkan jaringan yang terluka. Kemudian, ia sering dapat menyambung kembali bahkan saraf yang terputus, selama ada cukup saraf yang tersisa untuk dipasang kembali tanpa membuatnya terlalu kencang.

Setelah saraf diperbaiki, Anda biasanya dapat mengharapkan sensasi untuk kembali secara bertahap selama beberapa bulan. Saraf Anda memiliki kemampuan untuk sembuh dan beregenerasi bahkan setelah rusak, dengan asumsi bahwa mereka telah diperbaiki dengan benar.

SARAF PENTING DALAM TUBUH DAN APA YANG MEREKA LAKUKAN

SARAF PENTING DALAM TUBUH DAN APA YANG MEREKA LAKUKAN

Percaya atau tidak, ada lebih dari 7 triliun saraf di tubuh manusia dan di artikel ini merangkum sistem saraf yang paling penting untuk Anda ketahui. Semua saraf ini adalah bagian dari apa yang dikenal sebagai sistem saraf tubuh Anda. Anda dapat menganggap saraf sebagai kabel listrik tubuh Anda — saraf mengirimkan sinyal antara otak, sumsum tulang belakang, dan seluruh tubuh Anda. Cari tahu lebih lanjut tentang apa yang dilakukan saraf ini dan apa yang membuatnya penting di bawah ini.

APA SISTEM SARAFNYA?

Sistem saraf terdiri dari dua komponen:

  • Sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan saraf
    Sistem saraf tepi, yang terdiri dari neuron sensorik, kelompok neuron yang disebut ganglia, dan saraf lain yang terhubung satu sama lain serta seluruh sistem saraf pusat
  • Saraf dan sel ini, yang disebut neuron, mengirim pesan ke seluruh tubuh Anda. Semua saraf penting untuk fungsi sehari-hari yang tepat, tetapi ada dua kelompok saraf yang paling menjadi fokus chiropractor: saraf kranial dan saraf tulang belakang.
SARAF KRANIAL

SARAF KRANIAL

Saraf kranial terletak di permukaan bawah otak Anda. Ada 12 pasang dari mereka, dan mereka masing-masing memiliki fungsi khusus mereka sendiri. Saraf kranial ini menghubungkan otak Anda ke berbagai bagian kepala, leher, dan batang tubuh Anda.

Untuk mencegah kebingungan (dan karena saraf ini terletak sangat berdekatan), setiap pasangan diberi nomor dengan angka Romawi, dimulai dari depan dan bergerak ke belakang.

Misalnya, saraf pertama yang paling dekat dengan bagian depan kepala Anda adalah saraf penciuman, jadi penunjukan angka Romawinya adalah I.

Sebagian besar waktu, saraf kranial diklasifikasikan sebagai sensorik atau motorik. Sensorik mengacu pada panca indera Anda – sentuhan, penciuman, rasa, pendengaran, dan penglihatan – dan saraf motorik bertanggung jawab untuk mengendalikan gerakan dan fungsi kelenjar atau otot.

SARAF TULANG

SARAF TULANG

Sumsum tulang belakang adalah bagian dari sistem saraf pusat Anda. Ini dimulai di bagian bawah batang otak dan berlanjut ke punggung bawah Anda.

Ada 31 pasang saraf tulang belakang, dan mereka mengontrol fungsi sensorik, motorik, dan lainnya dari tubuh Anda. Mereka mengirimkan pesan antara sumsum tulang belakang Anda dan seluruh tubuh, termasuk kulit, otot, dan organ dalam. Setiap saraf tulang belakang bertanggung jawab untuk memberikan sensasi ke area tubuh yang berbeda.

Untuk membantu mengidentifikasi mereka, saraf tulang belakang memiliki angka alfanumerik yang ditugaskan untuk mereka:

  • C1-C8: Saraf serviks
  • T1-T12: Saraf toraks
  • L1-L5: Saraf lumbal
  • S1-S5: Saraf sakral
  • Sepasang saraf tulang ekor
Kontrol Fungsional

Setiap kelompok saraf tulang belakang terlibat dengan gerakan di bagian tubuh tertentu, termasuk tangan, jari, lengan, punggung atas, pinggul, dan otot perut. Beberapa saraf tulang belakang bahkan bertanggung jawab untuk memastikan Anda dapat berjalan dan berlari dengan benar.

Untuk detail lebih lanjut tentang kemampuan fungsional saraf tulang belakang, lihat grafik di bawah ini.

Kontrol otomatis

Beberapa saraf di sumsum tulang belakang bertanggung jawab untuk mengendalikan fungsi tubuh otomatis, seperti detak jantung, pernapasan, dan hal-hal lain yang dilakukan tubuh Anda secara otomatis.

Misalnya, saraf tulang belakang T1-L5, yang merupakan saraf toraks dan lumbar, sebagian bertanggung jawab untuk mengendalikan fungsi:

  • Jantung
  • paru-paru
  • Sistem pencernaan
  • Ginjal
  • Kelenjar keringat

Bagian atas saraf sakral Anda, dari L5-S3, bertanggung jawab untuk mengontrol gerakan kandung kemih dan usus.

Tanda mungkin anda mengalami kerusakan saraf

Tanda bandar judi mungkin mengalami kerusakan saraf

Ada miliaran saraf di tubuh . Sebagian besar dari mereka, saraf tepi Anda, seperti cabang-cabang pohon yang menyebar ke seluruh penjuru dan mengirimkan pesan kembali ke batang tubuh—otak dan sumsum tulang belakang Anda. Ketika semuanya berjalan lancar, otak Anda mendapatkan informasi yang dibutuhkan sehingga Anda dapat menggerakkan otot, mengenali rasa sakit, dan menjaga organ dalam bekerja dengan baik.

Tetapi ketika saraf tepi rusak, lain cerita: Berjalan bisa menjadi tantangan, Anda mungkin mengalami rasa sakit yang tak henti-hentinya, atau Anda bisa berakhir dengan cedera serius karena Anda tidak tahu seberapa panas kompor itu.

Diperkirakan 20 juta orang Amerika menderita kerusakan saraf perifer, alias neuropati, menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke. “Diabetes adalah penyebab nomor satu. Nasib buruk [artinya Anda mewarisi cacat anatomi] adalah nomor dua. Gerakan berulang dan penyakit Lyme mengikuti, ”kata Andrew Elkwood, M.D., seorang ahli bedah yang berspesialisasi dalam rekonstruksi saraf di The Institute for Advanced Reconstruction di New York dan New Jersey.

Penyebab lainnya termasuk trauma mendadak (seperti kecelakaan mobil), penuaan, kekurangan vitamin, paparan racun yang berlebihan (termasuk alkohol, obat kanker, timbal, merkuri, dan arsenik), dan infeksi serta gangguan autoimun seperti hepatitis C, difteri, HIV, Epstein. -Barr, rheumatoid arthritis, dan Guillain-Barré Syndrome. Dalam beberapa kasus, tidak ada penyebab yang diketahui.

Kabar baiknya adalah kerusakan saraf umumnya berkembang perlahan, kata Isha Gupta, M.D., asisten profesor neurologi di Sekolah Kedokteran Icahn Mount Sinai. Itu berarti Anda mungkin dapat mengobatinya sebelum memburuk—tetapi mendapatkan diagnosis yang tepat tidak selalu mudah. Tembakan terbaik Anda? Temui dokter segera jika Anda memiliki salah satu gejala berikut.

A. Anda merasa mati rasa, kesemutan, atau terbakar

Anda merasa mati rasa, kesemutan, atau terbakar

Sensasi ini adalah tanda awal kerusakan saraf, dan dapat menyebar dari tangan atau kaki Anda ke lengan atau kaki Anda, menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional AS. “Kompresi saraf sensorik (sering saat tidur) relatif umum, dan gejala seperti mati rasa atau kesemutan bisa bersifat sementara,” kata Dr. Gupta. Tetapi jika rasa kesemutan tidak hilang, periksalah.

B. Jadi Anda mungkin terluka karena Anda tidak merasakan sesuatu yang seharusnya Anda miliki

Saraf sensorik seharusnya memberi tahu otak Anda bahwa suatu permukaan berbahaya dalam beberapa hal, dan jika mereka tidak melakukan tugasnya dengan benar, Anda bisa tampak lebih rawan kecelakaan. Jika Anda mengalami luka bakar, luka, atau trauma lain karena Anda tidak menyadari bahwa Anda menyentuh sesuatu yang panas, tajam, atau tidak nyaman, temui dokter Anda, kata R. Glenn Smith, MD, Ph.D., seorang ahli saraf di Houston Metodis.

C. Sulit atau tidak mungkin untuk menggerakkan bagian tubuh Anda

Sulit atau tidak mungkin untuk menggerakkan bagian tubuh Anda

Jika saraf motorik terpengaruh, maka kelemahan otot atau bahkan kelumpuhan dapat terjadi, kata Dr. Smith. Gejala yang sama ini juga dapat menunjukkan bahwa ada masalah mendasar yang membutuhkan perhatian segera, jadi yang terbaik adalah pergi ke UGD.

Misalnya, jika kelemahan atau mati rasa ini datang tiba-tiba (terutama di satu sisi tubuh)—dan Anda juga mengalami kebingungan mendadak, kesulitan berjalan atau melihat, dan sakit kepala parah—Anda mungkin mengalami stroke, dan Anda akan membutuhkan perhatian medis secepatnya.

D. Ada rasa sakit mengalir di satu kaki saja

Rasa sakit yang tajam, terbakar, atau kesemutan yang konstan yang dimulai di punggung bawah dan menjalar ke bagian belakang kaki Anda bisa berarti Anda menderita linu panggul. Ini terjadi ketika saraf skiatik — yang membentang dari punggung bawah, ke pinggul, dan kaki Anda — menjadi tertekan atau rusak, baik oleh disk hernia di tulang belakang Anda atau oleh penyakit seperti diabetes.

E. Kamu jauh lebih canggung dari biasanya

Kamu jauh lebih canggung dari biasanya

Tiba-tiba tersandung dan banyak jatuh? “Jika saraf besar yang mempengaruhi sensasi rusak, maka kurangnya koordinasi dan kegagalan untuk merasakan posisi tubuh dapat menyebabkan jatuh,” kata Dr. Smith. Misalnya, mati rasa di kaki Anda dapat menyulitkan Anda untuk mengetahui di mana Anda berjalan, yang menyebabkan tersandung.

Dalam kasus tertentu, jika Anda juga mengalami tremor, otot kaku, dan perubahan bicara, bisa jadi Anda mengalami kondisi seperti penyakit Parkinson, di mana sel-sel saraf di otak Anda mengalami kerusakan.

Panduan Pemula untuk Ilmu Saraf – Bagian 1

Panduan Pemula untuk Ilmu Saraf - Bagian 1

Ilmu saraf adalah ilmu yang mempelajari tentang otak. Otak mungkin adalah sistem paling rumit dan rumit yang ada – otak memproses dan menciptakan hampir setiap aspek dari pengalaman sadar kita. Otak bukan hanya organ lain di tubuh kita – kita adalah otak kita. Ini semua bisa dikatakan – ini sangat penting.

Dilansir dari web mencatat bahwa selama bertahun-tahun, ahli saraf telah berusaha untuk mengklarifikasi komplikasi dan menghaluskan seluk-beluk otak untuk lebih memahaminya, dan sebagai hasilnya, lebih memahami diri kita sendiri.

Ilmu saraf modern dimulai sekitar akhir abad ke-19 dengan penemuan neuron (lebih lanjut di bawah), tetapi studi otak pertama yang didokumentasikan dapat ditelusuri kembali ke hieroglif di Mesir kuno. Seorang dokter pada saat itu mencatat daftar cedera kepala, membuat daftar pengobatan potensial, dan membuat kata pertama dari kata “otak”.

Meskipun butuh beberapa saat untuk beralih dari “otak” ke “neuron”, lompatan dalam pengetahuan menjadi lebih cepat dan lebih sering sejak saat itu. Di bawah ini, kita akan membahas komponen utama ilmu saraf modern.

Apa Itu Ilmu Saraf ( Neuroscience )

Ilmu saraf adalah penggabungan dari ilmu kedokteran, evolusi, dan komputasi, mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana lebih dari sekitar 85 miliar sel saraf di otak manusia dilahirkan, bagaimana mereka tumbuh, dan saling berhubungan untuk membentuk pikiran dan tindakan manusia.

Fakta Dasar Otak

Fakta Dasar Otak

Otak terdiri dari beberapa bagian yang berbeda: terutama otak besar, batang otak, dan otak kecil. Otak besar terdiri dari enam area otak yang menjangkau dua belahan otak. Empat area ini dapat dilihat dari tampilan luar otak (ditunjukkan pada gambar di atas) – lobus frontal, parietal, oksipital, dan temporal. Dua lobus lainnya, lobus limbik dan insular, ditemukan di dalam otak besar.

Bagian terluar dari otak besar disebut korteks (atau terkadang neokorteks). Ini berisi selembar neuron yang membungkus semua lobus otak, dan tebalnya sekitar 1,5 – 3mm.

Neuron adalah komunikator utama otak – mereka terlibat dalam mengirimkan sinyal dari satu wilayah ke wilayah lain, dan pada akhirnya memicu tindakan, menyandikan dan mengambil kembali ingatan, dan menciptakan pengalaman menjadi, yah, hidup. Kumpulan neuron yang padat ditemukan di dalam korteks, dan area lain di dalam lobus limbik dan insular. Neuron mengirim pesan, dan berbagai sel lain – disebut sel glial – mendukung dan memfasilitasi komunikasi ini.

Beberapa bagian otak yang paling penting dan dipelajari dengan baik adalah:

  • Korteks frontal (terletak di bagian paling depan lobus frontal) – berperan dalam berbagai fungsi kognitif, termasuk perhatian, pengambilan keputusan, perencanaan perilaku kompleks, dan pengaturan tindakan sosial. Ini biasanya disebut fungsi eksekutif.
  • Bagian tengah otak (di lobus parietal, kira-kira tepat setelah batas korteks frontal) terlibat dalam proses motorik (perasaan sentuhan) dan dalam koordinasi motorik (gerakan). Ini bukan satu-satunya area otak yang terlibat dalam proses ini, tetapi mereka adalah aktor utamanya.
  • Korteks oksipital melibatkan wawasan – ia menampilkan banyak lapisan berbeda, yang masing-masing memproses komponen berbeda yang terlibat dalam memahami dunia secara visual.
  • Lobus temporal sebagian besar dibahas untuk relevansinya dalam bahasa – sisi kiri otak menampilkan area Wernicke dan Broca, masing-masing terlibat dalam pemahaman ucapan dan produksi ucapan (ada sedikit lebih kompleks daripada yang tampaknya dinyatakan, tetapi konsep umum berlaku).
  • Di dalam otak , ada beberapa daerah lain yang perlu diperhatikan, termasuk basal ganglia (kumpulan daerah yang terlibat dalam pemilihan tindakan), hipokampus (terlibat dalam pemrosesan memori), dan amigdala (terlibat dalam pemrosesan rasa takut).

Ada banyak area penting dan penting lainnya di otak yang tampak semakin terspesialisasi, bergantung pada seberapa dekat Anda melihatnya (misalnya, neuron ” Nenek / Jennifer Aniston” ), tetapi melewati masing-masing di luar jangkauan apa yang kita bisa menutupi sini. Hal penting yang perlu diperhatikan bukanlah dari mana setiap tindakan muncul, tetapi masing-masing akan didorong oleh banyak komponen otak – tidak ada pikiran atau tindakan yang merupakan sebuah pulau.

Prinsip Ilmu Saraf Yang Harus Diketahui

Prinsip Ilmu Saraf Yang Harus Diketahui

Kembali pada pertengahan 1990-an ketika saya masih mahasiswa, teks inti dari kurikulum ilmu saraf saya adalah ‘Prinsip Ilmu Saraf’ oleh Eric Kandel, James Schwartz dan Thomas Jessell. Kandel memenangkan Hadiah Nobel 2000 dalam Fisiologi atau Kedokteran untuk penelitiannya tentang penyimpanan memori di neuron.

Beberapa tahun sebelum Nobelnya, Kandel menulis makalah ‘Kerangka intelektual baru untuk psikiatri’. Makalah tersebut menjelaskan bagaimana ilmu saraf dapat memberikan pandangan baru tentang kesehatan mental dan kesejahteraan.

Berdasarkan makalah Kandel, para peneliti di Yale School of Medicine mengusulkan tujuh prinsip terapi berbasis otak untuk psikiater, psikolog, dan terapis. Prinsip-prinsip tersebut telah diterjemahkan ke dalam aplikasi praktis untuk pelatih kesehatan & kebugaran, bisnis, dan kehidupan.

Artinya, interaksi dan pengalaman manusia memengaruhi cara kerja otak.

Konsep perubahan otak ini sekarang sudah mapan dalam ilmu saraf dan sering disebut sebagai neuroplastisitas. Banyak penelitian ilmu saraf mendukung gagasan bahwa otak kita tetap dapat beradaptasi (atau plastik) sepanjang umur kita.

Berikut adalah ringkasan pemikiran Kandel, Cappas dan rekannya tentang bagaimana ilmu saraf dapat diterapkan pada terapi dan pembinaan…

Tujuh prinsip ilmu saraf yang harus diketahui setiap pelatih

Tujuh prinsip ilmu saraf yang harus diketahui setiap pelatih

1. Baik nature maupun nurture menang

Baik genetika maupun lingkungan berinteraksi di otak untuk membentuk otak kita dan memengaruhi perilaku.

Terapi atau pembinaan dapat dianggap sebagai ‘alat lingkungan’ yang strategis dan bertujuan untuk memfasilitasi perubahan dan mungkin merupakan cara yang efektif untuk membentuk jalur saraf.

2. Pengalaman mengubah otak

Area otak kita yang terkait dengan emosi dan ingatan seperti korteks pre-frontal, amigdala, dan hipokampus tidak terprogram (mereka adalah ‘plastik’).

Penelitian menyarankan kita masing-masing membangun emosi dari keragaman sumber: keadaan fisiologis kita, oleh reaksi kita terhadap lingkungan ‘luar’, pengalaman dan pembelajaran, serta budaya dan asuhan kita.

3. Kenangan itu tidak sempurna

Ingatan kita tidak pernah menjadi catatan yang sempurna tentang apa yang terjadi. Kenangan ditulis ulang setiap kali kita mengingatnya tergantung pada bagaimana, kapan dan di mana kita mengambil ingatan itu.

Misalnya, sebuah pertanyaan, foto, atau aroma tertentu dapat berinteraksi dengan sebuah memori sehingga memori tersebut dimodifikasi saat diingat.

Dengan meningkatnya pengalaman hidup kami menjalin narasi ke dalam ingatan mereka. Ingatan otobiografi yang menceritakan kisah hidup kita selalu mengalami revisi justru karena perasaan diri kita juga demikian.

Sadar atau tidak, kita menggunakan imajinasi untuk menemukan kembali masa lalu kita, dan dengannya, masa kini dan masa depan kita.

4. Emosi mendasari pembentukan memori

Kenangan dan emosi adalah proses saraf yang saling berhubungan.

Amigdala, yang berperan dalam gairah emosional, menengahi neurotransmitter yang penting untuk konsolidasi memori. Gairah emosional memiliki kapasitas untuk mengaktifkan amigdala, yang pada gilirannya memodulasi penyimpanan memori.

5. Hubungan adalah dasar untuk perubahan

Hubungan di masa kanak-kanak DAN dewasa memiliki kekuatan untuk menimbulkan perubahan positif.

Terkadang dibutuhkan cinta, perhatian, atau perhatian hanya dari satu orang untuk membantu orang lain berubah menjadi lebih baik.

Hubungan terapeutik memiliki kapasitas untuk membantu klien memodifikasi sistem saraf dan meningkatkan regulasi emosional.

6. Membayangkan dan melakukan sama dengan otak

Perumpamaan atau visualisasi mental tidak hanya mengaktifkan wilayah otak yang sama dengan perilaku sebenarnya, tetapi juga dapat mempercepat pembelajaran keterampilan baru.

Membayangkan kehidupan yang berbeda mungkin sama berhasilnya dengan perubahan seperti pengalaman yang sebenarnya.

Info lainnya : Mengapa Pemimpin Perlu Memahami Ilmu Saraf?

7. Kita tidak selalu tahu apa yang ‘dipikirkan’ oleh otak kita

Proses bawah sadar memberikan pengaruh besar pada pikiran, perasaan, dan tindakan kita.

Otak dapat memproses informasi nonverbal dan tidak sadar, dan informasi yang diproses secara tidak sadar masih dapat mempengaruhi hubungan terapeutik dan hubungan lainnya. Dimungkinkan untuk bereaksi terhadap persepsi bawah sadar tanpa secara sadar memahami reaksinya.